Masjid Islamic Center Samarinda
Setiap
berkunjung ke suatu daerah yang mayoritas penduduknya beragama islam, . Masjid-masjid tersebut biasanya memiliki
arsitektur dan ciri khas tersendiri yang berbeda antara satu daerah
dengan daerah lainnya. Perbedaan ini mungkin disebabkan karena
masjid-masjid tersebut dibangun dengan mencoba menyesuaikan diri
terhadap karakteristik dan budaya dari masyarakat sekitar. Bisa jadi
pula dengan arsitektur yang berbeda akan menjadi suatu ciri khas,
sehingga ketika seseorang berkunjung ke suatu daerah, maka akan dengan
mudah mengenali daerah tersebut lewat bangunan masjidnya.
Di Samarinda
yang juga mayoritas penduduknya beragama islam, tentu keberadaan masjid
bukanlah sesuatu yang mengherankan lagi. Hampir di setiap sudut kota
akan mudah dijumpai masjid-masjid indah yang berdiri kokoh.
Masjid-masjid itu antara lain Masjid Shiratal Mustaqim
di Samarinda Seberang yang memiliki sejarah panjang terhadap awal
penyebaran agama islam di Kota Samarinda. Berdiri tahun 1880 M yang
pembangunannya dilakukan oleh Pangeran Bendahara Said Abdurrahman
Assegaf, masjid ini bahkan pernah meraih juara 1 tingkat nasional
sebagai masjid bersejarah di Indonesia.
Masjid lainnya adalah Masjid Raya Darussalam
Samarinda yang terletak di jalan KH. Abdullah Marisi berdekatan dengan
kawasan Pasar Pagi. Dulunya masjid ini menjadi masjid terbesar di Kota
Samarinda selama hampir 80 tahun lebih sejak berdiri tahun 1925 silam
sebelum akhirnya tergantikan oleh Masjid Islamic Center Samarinda.
Ya, sekarang ini Masjid Islamic Center
Samarinda menjadi masjid terbesar dan termegah di Kota Samarinda pada
khususnya dan Provinsi Kalimantan Timur pada umumnya. Bahkan,
kemegahannya bisa disejajarkan dengan Masjid Istiqlal di Jakarta.
Berdasar sumber yang kukutip dari website Masjid Kita, maka berikut paparan tentang Masjid Islamic Center ini.
Masjid
Islamic Center Samarinda terletak di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan
Karang Asam, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda, Provinsi
Kalimantan Timur dengan latar depan berupa Tepian Sungai Mahakam.
Masjid ini memiliki luas bangunan utama 43.500 meter persegi. Untuk
luas bangunan penunjang adalah 7.115 meter persegi dan luas lantai
basement 10.235 meter persegi. Sementara lantai dasar masjid seluas
10.270 meter persegi dan lantai utama seluas 8.185 meter persegi.
Sedangkan luas lantai mezanin (balkon) adalah 5.290 meter persegi.
Lokasi ini sebelumnya merupakan lahan bekas areal penggergajian kayu
milik PT Inhutani I yang kemudian dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur.
Bangunan
masjid ini memiliki sebanyak 7 menara dimana menara utama setinggi 99
meter yang bermakna asmaul husna atau nama-nama Allah yang jumlahnya 99.
Menara utama itu terdiri atas bangunan 15 lantai masing-masing lantai
setinggi rata-rata 6 meter. Sementara itu, anak tangga dari lantai dasar
menuju lantai utama masjid jumlahnya sebanyak 33 anak tangga. Jumlah
ini sengaja disamakan dengan sepertiga jumlah biji tasbih.
Selain
menara utama, bangunan ini juga memiliki 6 menara di bagian sisi masjid.
Masing-masing 4 di setiap sudut masjid setinggi 70 meter dan 2 menara
di bagian pintu gerbang setinggi 57 meter. Enam menara ini juga bermakna
sebagai 6 rukun iman.
Nah,
demikian selayang pandang tentang paparan Masjid Islamic Center
Samarinda. Sengaja ditampilkan pada hari ini untuk menyambut hari
pertama kedatangan bulan Ramadhan 1431 H. Mudah-mudan bermanfaat dan
menambah wawasan. Dan yang paling penting, sebagai seorang muslim, kita
wajib memakmurkan keberadaan masjid tidak hanya di bulan ramadhan saja,
tetapi juga dibulan-bulan lain di luar bulan ramadhan. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar